• (0274) 560232, 552977


FENOMENA SALAH KAPRAH PEMAKNAAN KATA DALAM BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN AKADEMIS

Nindia Pratiwi | 19-03-2022 | dibaca 447 kali

Mengapa ada salah kaprah dalam berbahasa?

Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa nasional, tetapi tidak serta merta menjadi bahasa ibu bagi masyarakatnya. Tidak sedikit orang yang dibesarkan dari keluarga yang dominan menggunakan bahasa daerah. Walaupun begitu, pada dasarnya mereka paham bahasa Indonesia meskipun tidak belajar secara formal terlebih dahulu. Ternyata itu membawa efek yang kurang baik bagi penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri. Kita jadi sering abai saat berbahasa Indonesia karena merasa sudah bisa dan biasa menggunakannya.

Kita sering malas membuka kamus saat menemukan kata yang artinya belum diketahui atau diketahui tapi berdasarkan dugaan semata. Kita juga sering langsung menggunakan kata-kata yang sedang tren meskipun belum tahu makna yang sebenarnya. Ini baru buta makna kata, belum buta tata bahasa, dan buta-buta kebahasaan yang lainnya. Akhirnya, kebutaan ini terlanjur menjadi kebiasaan padahal salah kaprah. Tidak hanya di level individu saja, di institusi pemerintah, lingkungan akademis, bahkan di dunia jurnalistik yang seharusnya sangat memperhatikan penggunaan bahasa, salah kaprah banyak terjadi. Beberapa contoh penggunaan kata bahasa Indonesia yang sering menjadi salah kaprah di lingkungan akademis misalnya acuh, absen, absensi, bergeming, dan notulen. Berikut contoh salah kaprah dan perbaikan konteksnya.

No. Kata Makna Salah Kaprah Perbaikan
1

acuh

peduli

Kehadirannya selalu diacuhkan dan diabaikan oleh ayahnya sendiri.

Sebagai tanda cintanya, Zulham senantiasa mengacuhkan istrinya.

2

absen

tidak masuk

“Saya absen dulu ya, anak-anak!” teriak pak guru seraya mengambil daftar hadir.

Anak itu selalu saja absen dalam pelajaran matematika sehingga nilainya rendah.

3

absensi

ketidakhadiran

Absensi pegawai perusahaan Podomoro menurun dan mencapai 5% di tahun 2016.

Guru memberikan daftar absensi kepada siswa di kelas untuk diisi.

4

bergeming

tidak bergerak

Messi diam tak bergeming ketika melihat aksi Cristiano Ronaldo.

Buffon selalu saja bergeming dan membatu ketika menerima bola sepakan Cristiano Ronaldo.

5

notulen/notulensi (baku: notula)notulis: orang yang membuat notula

catatan singkat rapat

Dalam setiap diskusi, seorang moderator selalu didampingi oleh seorang notulen.

Notulen hasil rapat itu diserahkan oleh sekretaris kepada direktur.


Bagaimana? Apakah sudah cukup tercerahkan dengan contoh perbaikan konteks penggunaan kata bahasa Indonesia yang sering salah kaprah? Sebagai warga negara yang baik, bukti cinta tanah air salah satunya dengan mengamalkan penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam konteks tulis dan lisan. Selamat mencoba! (nnd)